Biologi
SMP Kelas 7 : Keanekaragaman Makhluk hidup
Kali kita akan membahas Keanekaragaman Makhluk hidup materi biologi SMP kelas 7, mudah-mudahan
bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Di
permukaan bumi dihuni oleh berjuta-juta makhluk hidup, baik itu di daratan
maupun di lautan. Bagaiamana dengan halaman sekolahmu? apakah juga dihuni
makhluk hidup? Coba sebutkan makhluk hidup yang ada di halaman sekolahmu!
Berapa macamnya? Apakah makhluk hidup yang kamu jumpai itu sama? Coba lihat
apakah daun dalam satu jenis pohon sama? Terdapat beberapa macam variasi bentuk
daun dalam satu jenis pohon. Variasi-variasi inilah yang menunjukkan bahwa
makhluk hidup itu mempunyai keanekaragaman.
Apa yang dimaksud keanekaragaman? Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan speciesnya. Bagaimana keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain–lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah. Keanekaragaman makhluk hidup bersifat tidak tetap atau tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh campur tangan manusia terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi keanekaragaman. Penurunan keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi secara alami dan campur tangan manusia. Dewasa ini campur tangan manusia berperan besar dalam penurunan keanekaragaman makhluk hidup, baik itu disadari maupun tidak disadari. Beberapa perbuatan manusia yang dapat mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain:
- Pembabatan
hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya.
- Penggunaan
pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab.
- Pembuangan
limbah industri yang sembarangan.
- Perburuan
hewan yang tidak bertanggung jawab Dalam perjalanan waktu ada kelompok
makhluk hidup yang mengalami peningkatan keanekaragaman, ada yang tetap,
ada pula yang berkurang keanekaragamannya.
Biologi SMP Kelas 7 : Pengaruh Kepadatan
Populasi Terhadap Lingkungan
Kali kita akan membahas Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan materi biologi SMP kelas 7, mudah-mudahan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Kali kita akan membahas Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan materi biologi SMP kelas 7, mudah-mudahan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan
sumber daya alam.Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat
diperoleh dari lingkungan untuk keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah
popolasi semakin banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara bersih
dan kebutuhan lainnya. Apabila jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai
masalah, misalnya kepadatan arus lalu Lintas yang mengakibatkan udara terjadi
pencemaran, banyak lahan pertanian dijadikan pemukiman penduduk akibatnya
terjadi perkampungan yang kumuh, dan ahkirnya air bersih ikut menjadi
permasalahan. Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi penurunan kwalitas
lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk itu dibutuhkan
manusia-manusia yang sadar lingkungan. Beberapa hal yang mempengaruhi populasi
manusia, yaitu:
- Kelahiran
atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran
diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per
tahun
- Kematian
atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian
diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun.
- Imigrasi,
adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi.
- Emigrasi,
adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadata populasi.
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada
daerah yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk lebih
sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan social, ekonomi, keamanan,
kesejahteraan, ketersediaan lahan, air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat
berdampak pada kerusakan lingkungan. Coba perhatikan tingkat pencemaran yang
diakibatkan oleh kendaraan bermotor antara daerah pedesaan dengan daerah
perkotaan. Tentu tingkat pencemaran udara di kota lebih tinggi. Kepadatan
penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan
dengan kehidupan penduduk
berikut ini.
1. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup
manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk
berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat
transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak
bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO
di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas
pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx)
di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak
sempurna.
Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka
kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap
wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan
keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat
pencemaran udara.
2. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan
bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga
semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan
bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.
Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian
besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik,
perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi
kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
Thomas Robert Maltus seorang sosiolog Inggris, mengemukakan teori
yang berjudul Essay on The Principle of Population. Maltus menyimpulkan
bahwa pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan
produksi pangan mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin
tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan perlu
digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada
fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit seperti busung lapar, anemia,
dan beri-beri.
3. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik
lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat
pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan
dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan
sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering
dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun
hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak
lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang
terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya
kepadatan penduduk.
4. Ketersediaan Air Bersih
Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis
air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang
terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan
oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi,
ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin
banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.
Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks
perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan
pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka
sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan
beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu
hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya
cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim
kemarau sering kekurangan air bersih
5. Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering
menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan
bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan
dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang,
didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai
jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas
seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan
kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat
mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat
melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya
dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya
menjadi tidak terjamin.
Di daerah yang padat,
karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di
tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran
air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan
bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi
kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai
pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.
Biologi SMP Kelas 7 : Pengelolaan Pencemaran Tanah
Kali kita akan membahas Pengelolaan pencemaran tanah materi
biologi SMP kelas 7, mudah-mudahan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Penyebab pencemaran tanah karena adanya sampah–sampah yang tidak dapat diuraikan, seperti plastik, kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran tanah: kesuburan tanah menurun dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Penyebab pencemaran tanah karena adanya sampah–sampah yang tidak dapat diuraikan, seperti plastik, kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran tanah: kesuburan tanah menurun dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Upaya mengatasi pencemaran tanah, antara lain :
- Melakukan
daur ulang sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganime.
- Memisahkan
sampah plastic dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan
humus.
- Jangan
membuang sampah di sembarang tempat.
Selain pengaruh pencemaran lingkungan, kerusakan hutan juga
mempengaruhi kualitas
lingkungan hidup.
Beberapa penyebab terjadinya kerusakan hutan, yaitu:
- Berladang
yang berpindah–pindah.
- Penebangan
kayu secara liar.
Akibat kerusakan hutan :
- Kondisi
kesuburan tanah menurun.
- Air
tanah berkurang.
- Peningkatan
suhu tubuh.
- Flora
dan fauna terancam.
Upaya mengatasi kerusakan hutan:
- Masyarakat
harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan.
- Meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan
liar.
- Melakukan
tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan
hidup
- Menetapkan
peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan.
- Mengadakan
pengawasan, pengendalian, dan pengelolaan hutan.
- Mengeluarakan
undang–undang tentang lingkungan hidup. Misalnya Undang-undang No.4 tahun
1982 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan hidup.
Dampak Pencemaran Tanah bagi Kesehatan
Dampak
pencemarantanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke
dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan
otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan
siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak
dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan
karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing
yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida
atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT
pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu
menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu
paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama
Biologi SMP Kelas 7 : Pengamatan Gejala Alam
Dalam alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen,
yaitu :
- Komponen biotik merupakan komponen dalam alam
semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri,
dll.
- Komponen abiotik, merupakan komponen dalam alam
semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll.
Alam
semesta dipelajari oleh ilmu SAINS.
Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu :
- Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik
berupa sifat wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam.
- Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat
yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik.
- Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk
hidup.
Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI :
1. Ciri-ciri makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan
4. Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)
5. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya
6. Kepadatan populasi penduduk
7. Pencemaran dan kerusakan lingkungan
Cara saintis bekerja :
1. bekerja dengan metode ilmiah
2. bekerja dengan sikap ilmiah
3. bekerja dengan komunikasi ilmiah
Langkah-langkah dalam metode ilmiah :
1. MERUMUSKAN MASALAH
Merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan
2. OBSERVASI (pengamatan)
Mengobservasi bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam
observasi :
- Observasi
Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal melihat,
mendengar, membau, meraba, merasa. Data observasi kualitatif berupa
kalimat deskriptif (penjelasan)
- Observasi
Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal menimbang,
mengukur, mengukur volume, dll.
3. HIPOTESIS
Menduga sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan
hasil Observasi.
4. EKSPERIMEN
Membuktikan hipotesis dengan melakukan percobaan.
5. KESIMPULAN
Menyimpulkan jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.
6. EKSPERIMEN ULANG
Jika hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang
Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah :
1. Ingin tahu
2. Jujur
3. Teliti
4.Terbuka
5. Mau menerima masukan
6. Obyektif
Komukasi Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil
Eksperimen. Macam-macam komunikasi ilmiah adalah :
1. Deskripsi
2. Tabel
3. Diagram
4. Bagan
5. Gambar
Biologi SMP Kelas 7 : Pengamatan Gejala Alam
Dalam alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen,
yaitu :
- Komponen biotik merupakan komponen dalam alam
semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri,
dll.
- Komponen abiotik, merupakan komponen dalam alam
semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll.
Alam
semesta dipelajari oleh ilmu SAINS.
Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu :
- Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik
berupa sifat wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam.
- Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat
yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik.
- Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk
hidup.
Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI :
1. Ciri-ciri makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan
4. Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)
5. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya
6. Kepadatan populasi penduduk
7. Pencemaran dan kerusakan lingkungan
Cara saintis bekerja :
1. bekerja dengan metode ilmiah
2. bekerja dengan sikap ilmiah
3. bekerja dengan komunikasi ilmiah
Langkah-langkah dalam metode ilmiah :
1. MERUMUSKAN MASALAH
Merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan
2. OBSERVASI (pengamatan)
Mengobservasi bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam
observasi :
- Observasi
Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal melihat,
mendengar, membau, meraba, merasa. Data observasi kualitatif berupa
kalimat deskriptif (penjelasan)
- Observasi
Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal menimbang,
mengukur, mengukur volume, dll.
3. HIPOTESIS
Menduga sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan
hasil Observasi.
4. EKSPERIMEN
Membuktikan hipotesis dengan melakukan percobaan.
5. KESIMPULAN
Menyimpulkan jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.
6. EKSPERIMEN ULANG
Jika hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang
Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah :
1. Ingin tahu
2. Jujur
3. Teliti
4.Terbuka
5. Mau menerima masukan
6. Obyektif
Komukasi Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil Eksperimen.
Macam-macam komunikasi ilmiah adalah :
1. Deskripsi
2. Tabel
3. Diagram
4. Bagan
5. Gambar
Biologi SMP Kelas 7 : Pengamatan Gejala Alam
Dalam alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen,
yaitu :
- Komponen biotik merupakan komponen dalam alam
semesta yang hidup, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri,
dll.
- Komponen abiotik, merupakan komponen dalam alam
semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll.
Alam
semesta dipelajari oleh ilmu SAINS.
Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu yaitu :
- Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik
berupa sifat wujud zat dan peristiwa-peristiwa alam.
- Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat
yang terkandung dalam komponen abiotik dan biotik.
- Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk
hidup.
Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI :
1. Ciri-ciri makhluk hidup
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan
4. Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)
5. Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya
6. Kepadatan populasi penduduk
7. Pencemaran dan kerusakan lingkungan
Cara saintis bekerja :
1. bekerja dengan metode ilmiah
2. bekerja dengan sikap ilmiah
3. bekerja dengan komunikasi ilmiah
Langkah-langkah dalam metode ilmiah :
1. MERUMUSKAN MASALAH
Merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan
2. OBSERVASI (pengamatan)
Mengobservasi bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam
observasi :
- Observasi
Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal melihat,
mendengar, membau, meraba, merasa. Data observasi kualitatif berupa
kalimat deskriptif (penjelasan)
- Observasi
Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal menimbang,
mengukur, mengukur volume, dll.
3. HIPOTESIS
Menduga sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan
hasil Observasi.
4. EKSPERIMEN
Membuktikan hipotesis dengan melakukan percobaan.
5. KESIMPULAN
Menyimpulkan jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.
6. EKSPERIMEN ULANG
Jika hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang
Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah :
1. Ingin tahu
2. Jujur
3. Teliti
4.Terbuka
5. Mau menerima masukan
6. Obyektif
Komukasi Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil
Eksperimen. Macam-macam komunikasi ilmiah adalah :
1. Deskripsi
2. Tabel
3. Diagram
4. Bagan
5. Gambar
BiologiSMP
Kelas 7 : Satuan-Satuan Ekosistem
Kali kita akan membahas Satuan-Satuan Ekosistem materi biologi SMP kelas 7, mudah-mudahan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Kali kita akan membahas Satuan-Satuan Ekosistem materi biologi SMP kelas 7, mudah-mudahan bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Pada
waktu kalian jalan-jalan di halaman sekolah, apakah kalian menemukan seekor
semut, sebatang rumput, sekelompok semut atau sekelompok rumput? Seekor semut,
sebatang rumput itu disebut individu, sedangkan sekelompok semut, sekelompok
rumput itu disebut popolasi. Jadi apa yang dimaksud individu dan populasi?
Individu adalah makhluk hidup tunggal.
Populasi adalah sekelompok
makhluk hidup yang sejenis mendiami tempat tertentu. Karena jumlah organisme di
suatu tempat dengan tempat lain berbeda-beda maka tingkat kepadatan populasi
pun berbeda-beda. Kepadatan adalah hubungan antara jumlah individu dan
ruang yang ditempati. Sedangkan kepadatan populasi adalah jumlah individu
makhluk hidup sejenis per satuan luas tempat yang dihuni pada waktu tertentu.
Contoh : Pada tahun 2000, daerah X luasnya 2 km2 dihuni oleh 200 orang
penduduk. Maka kepadatan penduduknya adalah 200 orang per 2 km2 = 100 orang per
km2. Artinya daerah seluas 1 km2 dihuni 100 orang penduduk. Kepadatan populasi
suatu jenis makhluk hidup pada sutu daerah dari tahun ke tahun selalu mengalami
perubahan.
Ada
dua hal yang menyebabkan terjadinya perubahan populasi, sebagai berikut :
- Adanya
individu yang datang, yaitu karena adanya kelahiran (natalitas) dan
imigrasi.
- Adanya
individu yang pergi, karena adanya kematian (mortalitas) dan emigrasi.
Tempat
hidup makhluk hidup itu disebut dengan habitat. Populasi rumput, populasi semut
dan populasinya hidup bersama–sama ditempat tertentu disebut komunitas.
Komunitas adalah kumpulan populasi–populasi yang berbeda dan hidup bersama pada
tempat tertentu.
Makhluk hidup bertempat tinggal dalam suatu habitat akan tergantung pada lingkungan. Lingkungan adalah segala suatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana di dalamnya ada hubungan timbalbalik disebut dengan ekosistem. Sedangkan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan disebut ekologi.
Makhluk hidup bertempat tinggal dalam suatu habitat akan tergantung pada lingkungan. Lingkungan adalah segala suatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Kesatuan antara komunitas dengan lingkungannya dimana di dalamnya ada hubungan timbalbalik disebut dengan ekosistem. Sedangkan ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan disebut ekologi.
Terdapat dua macam ekosistem, yaitu :
- Ekosistem
buatan; yang sengaja dibuat oleh manusia. Misal: sawah, kolam
akuarium.
- Ekosistem
alami; yang tidak dibuat oleh manusia tetapi sudah ada dari alam. Misal:
sungai, pantai, hutan.
Ekosistem
yang terbesar di bumi disebut biosfer yang terdiri dari seluruh ekosistem yang
ada di permukaan bumi
Komentar
Posting Komentar